sorry ya gan,,,

blog nya lagi dalam masa perbaikan neh,,

maaf atas ketidaknyamanan nya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

moga2 bisa cpet selesai aja...

doa nya gan,,,,,,,

rss

Sunday, December 5, 2010

Menyambut Bulan Muharram

share

Peristiwa Bersejarah.
Tanggal 1 Muharram 1432 H akan jatuh pada tanggal 8 Desember 2010 M. Bertepatan itu pula, berarti datangnya tahun baru Islam. Di bulan Muharram Nabi Yunus dimuntahkan dari perut ikan paus. Nabi Nuh dan umatnya diangkat dari banjir bandang. Banjir yang terbesar dalam catatan sejarah. Banjir yang menenggelamkan seluruh permukaan bumi. Tiada yang selamat kecuali mereka yang membenarkan ajaran Nabi.   
Pada bulan itu pula, Nabi Musa dan umatnya diselamatkan. Dari kekejaman raja Fir’aun dan antek-anteknya. Lari membelah lautan. Menyelamatkan agama dan jiwa. Dan akhirnya Allah menenggelamkan Fir’aun serta bala tentaranya. ( Tafsir Ibnu Katsir, jld 4 / 324, Maktabah Syamilah ).  
Begitulah kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tiada yang mampu menandingi. Cukuplah semua itu menjadi pelajaran bagi kita. Kita sebagai hamba pilihan. Jangan sampai kemurkaan Allah Y menimpa kita.
Murka Allah tidak hanya menimpa kepada orang-orang yang berbuat dzalim. Akan tetapi kemurkaanNya juga akan menimpa orang-orang di sekitarnya. Bulan Dzulhijjah adalah bulan terakhir dari penanggalan tahun Hijriyah. Maka pada bulan itu, hendaknya kaum Muslimin bermuhasabah. Walaupun sebenarnya muhasabah itu diperlukan setiap saat. Tidak harus menunggu akhir tahun.  
Dengan muhasabah, kita menuju kebaikan. Muhasabah atas ibadah-ibadah yang terabaikan. Muhasabah atas dosa-dosa yang kita kerjakan. Perintah-perintah Allah yang kita lalaikan. Amanah-amanah yang kita sia-siakan. Istri dan anak yang kita dzalimi. Semua itu akan kita pertanggung-jawabkan. Di depan Sang Maha Kuasa. Mulut terkunci, lidah kaku. Hanya tangan, kaki, dan anggota badan yang akan memberi kesaksian. Siapkah kita menghadapi itu semua?. Mampukah kita menjawab ribuan pertanyaan yang akan menyerang kita?.
Sebelum semuanya terlambat. Sebelum nyawa kita dijemput Malaikat. Mari kita bersama-sama mengingat. Allah Maha Pemurah, Allah Maha Pengampun. Ya..Allah ampunilah dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dan dosa-dosa saudara-saudara kami. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus. Jalan menuju surga Firdaus.
Rasulullah Hijrah ke Madinah.     
Rasulullah r hijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Bersama Abu Bakar as-Siddiq sang pembela. Berdua berangkat di malam hari. Jarak antara Mekkah Madinah, tidak kurang dari 500 km. Hanya berjalan kaki. Tanpa tunggangan. Menjemput kemenangan yang hakiki. Kebebasan beribadah. Serta berjuang di tanah yang Allah janjikan. Madinah munawaroh Negeri yang dipenuhi keberkahan. Negeri yang telah memilih agama Islam sebagai panutan. Dakwah Mus’ab bin Umair yang halus, telah merubah kehidupan umat menuju kemuliaan. Di setiap penjuru kota, terdengar gema takbir membahana. Allahu akbar. Allahu akbar. Allahu akbar.
Kerinduan bertemu Rasulullah, menjadikan penduduk Madinah tidak henti-hentinya menanti kehadiran beliau. Para pemuka dan para pemuda, berdiri di gerbang kota. Ibu-ibu dan para wanita, menunggu di dalam rumah. Hati mereka diliputi adukan rasa bahagia. Bercampur menjadi satu. Menggerakkan rongga bibir untuk tersenyum. Menggerakkan kelopak mata untuk menangis. Kebahagian mereka sulit tergambarkan melalui kata-kata. Hanya dua buah kata dalam jiwa. Kata yang melukiskan rasa cinta. “Muhammad Rasululullah”.
Pada tanggal 10 September 622 M, malam Jum’at. Rasulullah sampai Madinah. Pada hari itu genderang Islam mulai ditabuh. Dakwah jahriyyah ( terang-terangan ) menyebar di seluruh jazirah Arab. Kekuatan Islam semakin lama, menggetarkan musuh Allah. Janji Allah itu pasti. Pasti terjadi. Pasti terbukti. Terbukti pada tanggal 25 Ramadhan tahun 8 H. Islam membuka kota Mekkah. Kakbah kembali dipegang Rasulullah. Dan di sanalah peradaban Islam dimulai sampai puncaknya. Sehingga kemenangan Islam kita rasakan sampai hari ini.
14 abad telah berlalu. Umat islam mulai melupakan pristiwa itu. Dan tidak sedikit dari kita melalaikannya.
Keutamaan bulan Muharram.  
Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan. Allah telah memilihnya menjadi bulan istimewa bagi umat Islam. Sebagaimana pristiwa-pristiwa besar di atas; berikut keutamaannya.
Pertama, Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, pada tanggal 10 Muharram. Sebagaimana yang dikerjakan Rasulullah r. Beliau bersabda, “Aku berharap kepada Allah. Dengan puasa asyura’ ini. Semoga dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya. ( HR. Bukhari dan Muslim )
Ibnu Abbas t berkata, “Aku tidak  pernah melihat Rasulullah r berupaya keras untuk berpuasa pada suatu hari, melebihi yang lainnya. Kecuali pada hari ini, yaitu hari asyura’ dan bulan Ramadhan.” ( HR. Bukhari dan Muslim )
Selain tanggal 10, juga disunahkan untuk berpuasa pada tanggal sebelum atau sesudahnya. Yaitu tanggal 9 dan 11. Hal ini sebagaimana  keterangan dari beberapa hadits. Seperti hadits Ibnu Abbas, Rasulullah r bersabda, “Puasalah kalian pada hari asyura’ dan selisihilah puasanya orang-orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya, atau sehari setelahnya”. ( HR. Ahmad )   
Kedua, Pada bulan itu genderang perang dilarang untuk dikumandangkan. Kecuali musuh menyerang. Allah Y berfirman, “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…” ( at-Taubah : 36 ).
Empat bulan dalam ayat ini adalah Dzul Qo’adah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Sebagaimana yang disebutkan para ahli tafsir. ( Tafsir al-Baghowi, jld 4 / 44 )
Ketiga, Rasulullah r menyebut bulan Muharram, sebagai bulan Allah swt. Rasulullah r bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram….” ( HR. Abu Ya’la )
Syahrullah ( bulan Allah ) bermakana, bulan ini memiliki keutamaan khusus dari Allah. Karena Rasulullah menyandarkan nama bulan itu dengan Allah Y.
Ini semua tidak lain adalah kemurahan Allah Y. Memberikan kesempatan kepada kita untuk banyak beramal. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Dan memperoleh keutamaannya, baik di dunia maupun akhirat.
Adapun dalam menyambut tahun baru Hijriyah. Kita bisa melakukan banyak hal yang bermanfaat. Tidak menyambutnya dengan hal-hal yang melanggar aturan islam. Seperti, mabuk-mabukan, berjoget ria, berdua-duaan dengan non mahram. Dan perbuatan-perbuatan mungkar lainya. Lebih baik, kita mengisinya dengan muhasabah, tafakur, tasyakur, dzikir, dan ibadah-ibadah lainnya. Semoga semua itu menjadi bekal kita menghadap Allah Y kelak. Amin…Wallahu a’lam bish-shawab.  

0 comments:


Post a Comment

 

Mau SMS Gratis.......???