Friday, June 17, 2011
Akhlak Menurut Islam
I.Ta’rif (definisi)
Secara bahasa (lughatan): Akhlaq adalah jamak dari Al khuluq, yang berarti:
وهو الدِّين والطبْع والسجية
“Yaitu ad din (agama), tabiat, dan perangai.” (Ibnu Manzhur al Mishri, Lisanul ‘Arab, Juz. 10, Hal. 85. Al Maktabah Asy Syamilah)
وقالَ ابنُ الأعْرابِيِّ : الخُلُقُ : المُرُوءةُ
“Berkata Ibnul Arabi: Al Khuluq artinya muru’ah (kepribadian).” (Muhammad bin Muhammad bin Abdurrazaq al Hasani, Tajjul ‘Arusy, Hal. 6292. Al Maktabah Ays Syamilah)
Sedangkan, secara istilah (ishtilahan), adalah:
Secara bahasa (lughatan): Akhlaq adalah jamak dari Al khuluq, yang berarti:
وهو الدِّين والطبْع والسجية
“Yaitu ad din (agama), tabiat, dan perangai.” (Ibnu Manzhur al Mishri, Lisanul ‘Arab, Juz. 10, Hal. 85. Al Maktabah Asy Syamilah)
وقالَ ابنُ الأعْرابِيِّ : الخُلُقُ : المُرُوءةُ
“Berkata Ibnul Arabi: Al Khuluq artinya muru’ah (kepribadian).” (Muhammad bin Muhammad bin Abdurrazaq al Hasani, Tajjul ‘Arusy, Hal. 6292. Al Maktabah Ays Syamilah)
Sedangkan, secara istilah (ishtilahan), adalah:
ISTIHZA' BID DIEN
Menghina adalah perbuatan tercela apapun macam dan bentuknya, kepada siapapun di tujukan, minimal itu adalah sebuah kedzoliman kepada sesama hamba dan klimaksnya adalah sebuah kekufuran yang menyebabkan status seseorang berubah dari muslim ke kafir bahkan hukumannya adalah dibunuh tanpa harus diminta untuk bertaubat dan meminta maaf.
Para ulama’ memasukkan istihza’ kepada Allah dan Rasul-Nya dalam perkara-perkara yang dapat membatalkan keimanan dan keislaman seseorang, karena mengingat begitu beratnya pelanggaran istihza’ ini dalam pandangan syar’i maupun dalam pandangan manusia. Dalam pandangan manusia saja dan kasus yang telah terjadi, menghina bisa menimbulkan pertumpahan darah apalagi dalam pandangan syar’i .
Dari itu kita dituntut untuk berhati-hati menjaga lisan kita. Islam telah mengajarkan umatnya agar selalu berkata-kata yang baik dan bermanfaat dan melarang berkata kotor dan menyakiti hati orang lain.
Definisi
Para ulama’ memasukkan istihza’ kepada Allah dan Rasul-Nya dalam perkara-perkara yang dapat membatalkan keimanan dan keislaman seseorang, karena mengingat begitu beratnya pelanggaran istihza’ ini dalam pandangan syar’i maupun dalam pandangan manusia. Dalam pandangan manusia saja dan kasus yang telah terjadi, menghina bisa menimbulkan pertumpahan darah apalagi dalam pandangan syar’i .
Dari itu kita dituntut untuk berhati-hati menjaga lisan kita. Islam telah mengajarkan umatnya agar selalu berkata-kata yang baik dan bermanfaat dan melarang berkata kotor dan menyakiti hati orang lain.
Definisi
Tuntunan Shalat Gerhana
Oleh: Asy Syaikh Shalih Bin Fauzan Al Fauzan
Allah berfirman,
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (٥)
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui” (Yunus:5)
Allah berfirman,
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (٥)
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui” (Yunus:5)
Subscribe to:
Posts (Atom)