sorry ya gan,,,

blog nya lagi dalam masa perbaikan neh,,

maaf atas ketidaknyamanan nya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

moga2 bisa cpet selesai aja...

doa nya gan,,,,,,,

rss

Saturday, April 14, 2012

Scopophilia

share

Salah Satu Indikasi Sex Addict

Measiamagazine-Seks memiliki efek candu. Begitu pula dengan menyaksikan video porno. Bermula dari rasa ingin tahu dan iseng semata, menikmati adegan syur tersebut lama kelamaan berbuah membahayakan. Pasalnya, Anda bisa menjadi sex addict. Awas!

Masih lekat dalam ingatan, awal Juni lalu masyarakat dihebohkan dengan ”virus peterporn”. Sebuah wabah akibat beredarnya video porno yang pelakunya diduga artis papan atas tanah Air. Bahkan hingga saat ini, kasus tersebut tidak pernah absen tayang di berbagai media, baik cetak ataupun elektronik. Maklum saja, selain diakibatkan pelakunya orang tersohor, masalah seks memang menjadi menjadi topik menarik yang kerap dibicarakan sehari-hari karena termasuk kebutuhan biologis setiap manusia.

Kasus hadirnya wacana ”virus peterporn” sebenarnya tidak hanya terjadi di kalangan artis, di kalangan orang biasa hal tersebut kerap terjadi. Mereka melakukan adegan aksi asyik-masyuk dengan sengaja dan menikmatinya. Contohnya bisa dilihat dengan aktivitas yang kerap dilakukan Mario dan Anjar, dua orang pria usia 29 tahun.

Hampir setiap hari, meskipun jarum jam telah menunjukan pukul 10 malam, namun Mario masih saja belum beranjak dari meja kerjanya dan terus berkutat di depan komputer. Jika Anda mengira ayah dua orang anak ini tengah lembur demi mengerjakan tugasnya, tidak, Anda salah besar. Mario sedang melakukan ritual yang tidak bisa ia tinggalkan. Melihat dan mengunduh video porno.

Aktivitas menjelajahi berbagai situs yang menawarkan informasi dan gambar porno memang telah menjadi kebiasaannya. “Awalnya sih cuma iseng, tapi lama kelamaan jadi ketagihan,” ujarnya sambil terkekeh. Ujung-ujungnya, jika fantasi seks telah bermain, Mario pun segera melampiaskannya. Beruntung, pria yang bekerja dibidang jasa ini telah memiliki pasangan hidup. Bahkan, jika sang istri tengah berhalangan, Mario tetap menyalurkan hasrat seksualnya seorang diri.

Mario mengaku, kebiasaan yang telah ia lakukan beberapa tahun belakangan ini memberikannya sebuah sensasi. “Membuat fantasi seks saya bernain-main” katanya. Akibatnya, kebiasaan menyaksikan adegan syur pun tidak bisa ia lepaskan. Tidak terhitung sudah berapa ratus video porno yang telah ia unduh dan simpan sebagai koleksi pribadinya.

Pria berkulit putih ini sebenarnya sadar, bahwa apa yang ia lalukan tidaklah benar. Tapi, apa mau dikata, ia tidak bisa menghentikan naluri untuk menyaksikan beragam adegan erotis yang membawa  hasrat biologis tinggi tidak bisa dibendung.

Berbeda dengan Mario, Anjar-sebut saja begitu- memiliki kebiasaan lain. Ia justru hobi merekam adegan ranjang. Pria berbadan tegap ini mengaku bahwa kebiasannya tersebut dimulai mana kala dirinya dan sang istri ingin mencari sensasi dengan merekam aktivitas seksual mereka.

Tak dinyana, ide tersebut justru membuatnya ketagihan. “Entah kenapa, saat melihat video tersebut, ada kepuasaan dalam diri. Lama kelamaan, terasa enak,” ungkapnya tanpa rasa malu sedikitpun.

Baik kasus “virus peterporn” ataupun yang dialami Mario dan Anjar bisa dikategorikan sex addict. Kecanduan sex atau yang disebut dengan andromania merupakan suatu perilaku kebiasaan akibat dorongan seksual yang luar biasa intens. Di mana pikiran selalu didominasi dengan seks sehingga mampu merusak kehidupan sosial, hubungan cinta ataupun pekerjaan.

Bahkan, menurut situs sexhelp.com, sekitar 2 hingga 6 % dari jumlah populasi penduduk dunia mengalami sex addict. Dalam kenyataannya, bisa jadi jumlahnya jauh lebih besar mengingat para sex addict biasanya malu untuk mengakui kondisi yang mereka alami sehingga tidak memiliki keberanian mengunjungi dokter atau psikolog guna meminta bantuan.

Ciri-ciri sex addict bisa dilihat lewat penyimpangan seksual seseorang. Penyimpangan seksual sendiri banyak macamnya. Mulai dari Ekshibisionisme, Voyeurisme atau scopophilia, Frotteurisme, atau Pedofilia. Sedangkanuntuk kasus di atas merupakan kalainan seks Voyeurisme atau scopophilia

"Mereka mengalami  kelainan seksual scopophilia, yaitu seseorang yang akan mendapatkan kepuasan apabila melihat dan merekam atau memotret adegan dirinya saat berhubungan seksual dengan pasangannya," jelas  Dokter Boyke Dian Nugraha, SpOG .

Scopophilia berasal dari kata scopos yang berarti "melihat" dan phillia yang bermakna "kesenangan". Scopophilia berarti kesenangan untuk menyaksikan. Kesenangan untuk melihat itu bukan semata karena ada obyek yang menarik untuk disaksikan, melainkan lebih karena ada kenikmatan seksual ketika subyek menyaksikan obyek yang dimaksud.

Penyimpangan seksual scopophilia ataupun yang lainnya sebenarnya dapat digolongkan sebagai ciri-ciri sex addict. Bahkan setiap orang berpotensi menjadi sex addict, tanpa batasan umur, pekerjaan, dan jenis kelamin, setiap orang bisa menjadi sex addict.”

Orang yang mempunyai pengalaman masa lalu yang kelam, dan dimulai sejak belia merupakan latar belakang yang menyebabkan sex addict. Data menunjukan 60% sex addict mengalami perlakuan  tidak menyenangkan semasa anak-anak (Book-1997)

Pengalaman tidak menyenangkan tersebut mau tidak mau menimbulkan trauma yang berkepanjangan dan menimbulkan dua sifat. Perasaan depresi dan agresif. Jika sifat yang ditimbulkan pada rasa depresi, efek yang timbul dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi. Sedangkan jika efeknya sifat agresif, akibat yang dapat ditimbulkan adalah rasa dendam sehingga memicu terjadinya sex addict.

Dr. Boyke lebih lanjut menerangkan bahwa scopophilia bisa diakibatkan pengalaman buruk yang dialami si pelakon. Kekerasan seksual yang dialami saat masih kecil atau remaja bisa menimbulkan kelainan ini. Oleh sebab itu dokter  Boyke menyarankan pemilik kelainan seksual ini segera menghubungi psikiater.

Namun, proses penyembuhan baru dapat berjalan maksimal jika pelaku telah sadar bahwa perilaku sex yang ia lakukan salah dan ada keinginan untuk mengubah perilaku tersebut. Orang terdekat, baik baik pasangan dan keluarga juga harus mendukung dan membantu menyadarkan akan perilaku yang salah. 


sumber : http://measiamagazine.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1579:scopophilia&catid=56:sex&Itemid=413

0 comments:


Post a Comment

 

Mau SMS Gratis.......???